Perikopa Injil ini
melukiskan arti, tuntutan dan konsekuensinya murid Kristus. Orang harus ikut
Kristus dengan segenap hati, tanpa reserve. Berani tinggalkan segala
sesuatu yang lain, bahkan membenci semuanya, agar berpaut secara sempurna
kepada Kristus. Dalam bahasa Injil: “Orang harus membenci bapanya, ibunya,
isterinya, anak-anaknya, saduara/inya, bahkan nyawanya sendiri, untuk layak
menjadi murid Kristus.”
Selanjutnya orang hanya mungkin menjadi
murid Kristus, bila ia rela masuk dan mengambil bagian dalam semangat hidup Yesus.
Berani share kehidupan Yesus sendiri, senasib-sepenanggungan dengan sang
Guru. “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, tidak dapat
menjadi muridKu.”
Ikut Yesus sebagai massa, sekedar
ikut-ikutan sebagai mode, atau ikut hanya bila situasi menguntungkan, tidak
pernah menjadikan orang murid Kristus. Orang perlu mengambil keputusan pribadi
yang tegas dan sungguh-sungguh, dan berani bertahan dalam keputusan itu, biar
harus menderita sekalipun.
Perikopa Injil ini menggambarkan situasi
jemaat Lukas saat itu. Banyak orang yang
pada awalnya begitu antusias, dengan semangat berkobar-kobar menerima warta
keselamatan, kini menjadi murtad karena timbul kesulitan. Mutu iman seseorang
persis dapat diukur dari sejauh mana orang itu bertahan dan berkanjang. Persis
seperti Yesus, Sang Guru, yang bertahan hingga detik-detik paling menggetirkan dalam hidup: sengsara dan maut
rela ditanggung hingga titik akhir. Inilah juga yang seharusnya menjadi
semangat dan pilihan seorang murid Kristus.
Kita lihat ke dalam hati kita,
mengukur kadar dan mutu kemuridan kita. Apakah kita sekedar ikut-ikutan,
mengaku sebagai pengikut Yesus tapi semangat hidup kita sungguh tidak sejalan dengan
semangat hidup Yesus? Bisa jadi Yesus akan berpaling dan berkata penuh iba: “Engkau memang mengikuti Aku, tapi bukan
muridKu!”
Ada seorang yang pernah ikut doa
Kharismatik. Saat pencurahan Roh, orang ini menyaksikan bahwa semua peserta
yang lain nampaknya kerasukan Roh dan mulai berbicara atau malah berjatuhan di
lantai ruang pertemuan. Orang ini akhirnya ikut-ikutan menjatuhkan diri, walau
tidak merasa dirasuki Roh, karena takut dicap tidak beriman akan kharisma Roh.
Bila
dalam hal lain orang tidak bisa sekedar ikut-ikuta, apa lagi dalam hal menjadi
murid Kristus. Barangsiapa ingin menjadi menjadi murid Kristus, harus
mempertarukan seluruh diri bagi Kristus, sehidup semati dengan Dia. S e m o g a
.
@KL - 08092013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar